Social Icons

Memberdayakan Perempuan Ekonomi Datang




Kampanye Penyelamatan lingkungan makin gencar. Salah satunya adalah melalui pengolahan sampah plastik. Kenapa plastik? Ya, Karena jika tidak diolah dengan baik dan benar, limbah yang baru bisa hancur selama ratusan tahun tersebut berpotensi mencemari lingkungan.

Unilever, sebagai salah satu perusahaan yang concern terhadap permasalahan lingkungan, menggagas cara pemanfaatan plastik agar tidak mencemari lingkungan. Selain dapat memberikan nilai ekonomis.

Bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Komunitas Ibu Bersinar Sunlight, Yayasan Unilever Indonesia, melaunching TRASHION “From Waste To Style”. Bertempat di Center Point, Royal Plasa Surabaya, 30 April lalu, merk dagang produk daur ulang Surabaya tersebut resmi diperkenalkan secara luas.
Acara launching dikemas bak peluncuran produk baru layaknya merk-merk terkenal. Tak heran, acara tersebut menyita perhatian para pengunjung mall. Hampir setiap pengunjung yang melintas, selalu mampir ke booth yang mendisplay produk-produk Trashion.

Sepertinya mereka penasaran, seperti apa produk daur ulang yang berbahan dasar ”sampah” tersebut. ”Lho, ini kan bungkusnya Sunlight”, ujar salah satu pengunjung saat mengamati shopping bag (tas belanja, Red) di salah satu booth. Panitia memang sengaja mendisplay produk-produk Trashion sejak pagi sebelum mall dibuka.

Kampanye lingkungan melalui daur ulang sampah plastik, nampaknya mendapat perhatian besar dari Pemerintah Kota Surabaya. Walikota Surabaya, Bambang DH hadir di acara Launching Trashion beserta jajaran Pemkot terkait lainnya. Diantaranya Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Ir Hidayat Syah, Kepala BPLH Ir Togar Arifin Silaban, Kepala Disperindag Surabaya, Endang Tjaturwati dan perwakilan dari Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Surabaya. 

Dari Yayasan Unilever Indonesia, hadir Silvy Tirawaty selaku Environtment Program Manager. Dua artis ibukota, Krisna Mukti dan Meisya Siregar didaulat sebagai MC di acara tersebut.

Acara tersebut juga menyajikan Talkshow seputar Kampanye Penyelamatan Lingkungan melalui Pemberdayaan Perempuan. Bambang DH, Silvy Tirawati, dan Asri Hardini, salah satu entrepreneur perwakilan UKM Trashion Surabaya mengulas potensi ekonomi dari kegiatan daur ulang Trashion.

Menurut Bambang, esensi dari pemberdayaan masyarakat adalah adanya kemandirian. ”Dengan adanya Trashion, masyarakat diajak menyelamatkan lingkungan sekaligus memperoleh nilai ekonomi untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Selain itu, kota juga diuntungkan dengan adanya pengurangan sampah plastik”, ujar orang nomor satu di Surabaya tersebut.

Lebih lanjut, Silvy menjelaskan, ”Program ini merupakan pengembangan dari program lingkungan Yayasan Unilever Indonesia, dengan menggandeng Sunlight yang memiliki social mission berupa pemberdayaan perempuan”, ujarnya.

Selaku entreprenuer Trashion, Asri juga tak mau ketinggalan. Ia mengaku, penghasilannya dari penjualan produk Trashion berkisar 1-3 juta rupiah sebulan. ”Saya ucapkan banyak terima kasih pada Unilever yang selama ini telah membina saya”, ujarnya.

Selain talkshow, acara juga dimeriahkan peragaan oleh model. Pengunjung pun bergemuruh, tatkala beberapa model profesional silih berganti melenggak-lenggok di catwalk mengenakan produk-produk Trashion.

Pemkot Surabaya tak mau ketinggalan andil dalam mendukung program Trashion. Salah satu wujudnya adalah penyerahan bantuan berupa 10 mesin jahit high speed, untuk UKM Trashion Surabaya melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Di akhir acara, Walikota Surabaya, Bambang DH didampingi Silvy Tirawaty menekan sirine menandai Launching Trashion “From Waste To Style”. Serentak, ratusan balon berjatuhan dari atap venue sekaligus membuka tabir tas raksasa berlabel Trashion “From Waste To Style”.